December 2, 2008
Barcode 101
Barcode adalah sebuah representasi data optikal yang dapat dibaca oleh mesin.
Ide pertama kali muncul ketika Bernard Silver, seorang mahasiswa di Philadelphia Drexel’s Institute of Technology tidak sengaja mendengar pembicaraan seorang pengusaha dengan dekan. Isi pembicaraan itu ialah permohonan pengusaha agar institut tersebut mau melakukan riset untuk mencari teknologi yang dapat menangkap informasi produk secara otomatis saat produk keluar.Dekan institut tersebut menolak permohonan tersebut, namun Silver terinspirasi dan menceritakannya pada Joseph Woodland. Bernard Silver lalu bekerja sama dengan Joseph Woodland dan akhirnya mereka menciptakan cikal bakal barcode hari ini. Penemuan mereka berbentuk linear bar code, menggunakan elemen dua teknologi yang telah ada yaitu soundtrack and Morse code. Setelah penemuan itu, bar code dan teknologi membacanya mengalami banyak penyempurnaan sampai hari ini.
Barcode dibuat dengan berbagai standar kode, contohnya:
– UPC (Uniform Product Code) version A : di toko ritel untuk checkout penjualan
– UPC (Uniform Product Code) version E / Zero suppressed : untuk barang-barang kecil seperti kaleng soda, rokok & permen
– EAN (Europe Article Numbering) 13 : terdiri atas 13 karakter, digunakan di sebagian besar negara kec. AS & Kanada
– ISBN (International Standard Book Number) : memasukkan harga buku dalam barcode (5 digit terakhir)
– Code 39 (Code 3 of 9) : biasanya digunakan dalam aplikasi militer dan kesehatan
Di Indonesia, kita menggunakan EAN 13. Kode negara untuk Indonesia adalah 899.
Leave a comment